Thursday 2 January 2020

Seni Berbicara ala Larry King, Host Ternama Amerika

Larry King & Donald Trump
Mata Najwa dan Kick Andy adalah beberapa program televisi yang sangat dinanti pemirsa tanah air. Kemasan acaranya selalu menghadirkan sosok inspiratif dan juga tokoh nasional. Tik-tok antara pembawa acara dan narasumber sukses menyingkap informasi yang ingin diketahui publik. Namun jika membicarakan talkshow, kita harus merujuk Larry King sebagai host kawakan dunia. Ia adalah salah satu pelopor program bincang-bincang pertelevisian.

Program “Larry King Live” yang dibawakannya, disiarkan secara langsung oleh CNN, salah satu stasiun TV internasional Amerika, dan dinanti oleh penonton dari seluruh penjuru dunia. Episode perdana ditayangkan sejak tahun 1985 hingga tahun 2010. Durasi waktu yang cukup panjang bukan? 25 tahun. Wow!

Wajar bila dirinya berhasil mencatatkan acara Larry King Show dalam rekor dunia sebagai program dengan pembawa acara terlama dan jam tayang yang tidak berubah. Acara ini menjadi program CNN yang paling banyak ditonton. Ratingnya tinggi dengan jangkauan permisa lintas negara. Jarang ada program yang bertahan lama, jika tidak benar-benar berkualitas.

Selama perjalanan karirnya, tak kurang dari 50 ribu publik figure yang berhasil diwawancara. Mulai dari Presiden, Selebriti dan Tokoh-Tokoh papan atas. Sebut saja Bill Gates, Stephen Hawking, Mike Tyson, Michael Jackson, Donald Trump, Vladimir Putin, Muammar Qadafi dll.

Tentunya ada beberapa tips komunikasi khusus yang dia gunakan, sehingga membuatnya eksis dalam waktu yang cukup panjang. Kepiawaiannya dalam bertanya membuat narasumber tidak sungkan-sungkan bercerita. Ia pandai menghadirkan dialog interaktif dengan bahasan yang renyah. Dia mampu mengulik sisi-sisi tersembuyi dari bintang tamu yang jarang diketahui publik. Cerita tersebut tentu tidak mengalir dengan sendirinya tanpa dipantik lewat pendekatan komunikasi yang pas.

Setidaknya ada beberapa tips Larry King dalam berkomunikasi yang kudapat dari bukunya berjudul Seni Berbicara. Kiat ini bisa kita gunakan dalam membangun percakapan sehari-hari. Atau sekedar merajut keintiman dalam pergaulan.

Nelson Mandela sebagai Bintang Tamu
 “Orang yang diajak bicara akan menikmati percakapan, ketika dia tahu anda juga menikmatinya,” ucap Larry King. Nah, inilah pesan pertama. Sebagai seorang komunikator, kita harus nyaman terlebih dahulu dengan pembawaan personal kita. Dalam artian, pembicaraan yang kita lontarkan berada dalam kontrol kita sepenuhnya. Jujur terhadap diri sendiri. Mengalirkan kenyamanan sepenuhnya dalam tutur dan sikap.

Bertemu orang baru, lalu mengajaknya bercakap-cakap memang sesuatu yang mendebarkan. Sepele tapi ngeuri-ngeuri sedap. Percakapan demikian jarang berlangsung lama.  Tugas perdana yang harus kita atasi adalah memecahkan kebekuan. Harus ada yang berinisiatif untuk mendobrak kebuntuan. Nah, pada kondisi ini bukalah dengan pertanyaan yang tidak menghasilkan jawaban ya/tidak. Pertanyaan jenis tersebut adalah kalimat yang membunuh percakapan. Saking pentingnya, cara kita mengajukan pertanyaan adalah rahasia keberhasilan percakapan menurut Larry King.

Kita harus memiliki naluri bertanya dan memiliki sensitivitas untuk menalar hal-hal terkait dengan lawan bicara. Lontarkanlah kalimat tanya yang tidak sekedar menghasilkan satu kata. Buatlah lawan bicara bercerita, setidaknya dalam satu bait penjelasan. Rumusnya, makin terbuka seseorang, makin besar potensi untuk merajut kedekatan. Tandanya dia mulai nyaman bos!

Setelah dia bercerita, dengarkanlah dengan seksama. Hidupkan antusias. Tunjukkan gestur tubuh yang menunjukkan ketertarikan. Mainkan kontak mata. Balaslah dengan respon bersahabat. Pancinglah dengan pertanyaan yang tarkait. Pembicara yang baik adalah pendengar yang baik. Poinnya, orang-orang selalu senang diajak bicara tentang diri mereka. Jadi, bicaralah tentang mereka, maka mereka akan memperhatikan anda.

Selain itu, perlu kita ingat baik-baik, mayoritas orang yang anda ajak bicara seratus kali lebih mementingkan diri mereka sendiri dibanding lawan bicaranya. Betul ungkapan Maslow, eksistensi adalah hal penting yang masuk dalam deretan kebutuhan manusia. Semua orang butuh pengakuan. Mendengar adalah cara sederhana memberikan pengakuan terhadap manusia.

Jangan memonopoli percakapan. Jangan juga menginterogasi lawan bicara. Kunci Larry King dalam menghidupkan dialog yang interaktif, karena gaya bicaranya tidak konfrontatif. Sehingga tidak ada yang terintimidasi. Dia empatik dan respect, membuat bintang tamunya selalu nyaman dan tidak sungkan-sungkan berbagi kisah. Wajar saja bila banyak tokoh papan atas yang mengantri di progam talkshow-nya. “Mintailah pendapat, bantulah pemalu untuk mengutarakan pendapat,” pesannya.

Baca juga: Berpikir & Berjiwa Besar Ala David J. Schwartz

0 komentar:

Post a Comment