
Jika anda
pernah ke Sentul City, mungkin anda punya pengalaman melihat bangunan masjid
megah dengan arsitektur ala Spanyol abad pertengahan. Sebuah bangunan yang
memiliki empat menara menjulang diatasnya, serta kubah besar berwarna biru
dengan perpaduan garis putih dibagian tengahnya. Itulah masjid Andalusia.
Pesona
masjid yang mengagumkan ini menjadi ciri khas tersendiri bagi siapa saja yang
pernah berkunjung ke Sentul City atau sekedar lewat jalan TOL nya saja. Karena letaknya,
selain bersebelahan dengan jalan TOL, juga dekat dengan pusat keramaian,
seperti Mall Bellanova dan Pasar Ahpoong.
Arsitektur
bangunan masjid Andalusia, banyak dipengaruhi unsur interior Spanyol abad
pertengahan. Era dimana islam sedang menjadi corong peradaban. Para jamaah akan
dibuat kagum dengan keindahan masjid yang diinspirasi dari kejayaan islam masa
silam ini. Nama masjid
Andalusia sendiri, diambil dari sebuah nama wilayah di Spanyol. Wilayah yang
pernah menjadi simbol kemajuan peradaban islam. Masa kejayaan peradaban
kekahlifahan islam yang bercokol delapan abad lamanya. Tempat dimana ilmu
pengetahuan dan kebudayaan islam berkembang pesat sehingga menjadi rujukan
dunia, terutama negara-negara Eropa pada saat itu.
Interior di
dalam masjid, dihiasi dengan tulisan kaligrafi yang diracik lewat perpaduan
warna yang sedap dipandang mata. Siapa pun yang pernah sholat di masjid Andalusia, sulit rasanya, untuk tidak
mengabadikan hiasan kaligrafi yang berada di dalam kubahnya. Lukisan kaligrafi dengan
99 Asmaul Husna, terukir indah mengelilingi dinding kubah.
Tidak hanya
masjid yang dinamai dengan simbol kejayaan islam, ruangan auditorium yang
berada dilantai bawah, juga dinamai dengan salah satu Istana yang terdapat di Andalusia, yakni Al-Hambra.
Aula ini sering digunakan untuk resepsi pernikahan, seminar, pelatihan dan
sejenisnya.

Masjid yang
berada di kompleks Islamic Centre ini digagas oleh Yayasan Tazkia yang dipimpin
oleh M. Syafi’i Antonio, seorang muslim Tionghoa dan juga pakar ekonomi syariah. Masjid
Andalusia ditujukan untuk mengingat kembali kejayaan islam di masa silam, agar
yang melihat, bisa menyelami kembali sejarah kemajuan islam kala itu. Sebuah
masjid yang berdiri kokoh di tengah perumahan Sentul City.
Namun, siapa
sangka dibalik kemegahan masjid ini, terdapat sebuah gedung kampus. Sebuah Kampus
yang menjadi pelopor pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, yakni Sekolah
Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia.
Inilah sisi
lain yang jarang diketahui oleh para jamaah dan pengunjung ketika membicarakan
masjid Andalusia. Persis dibelakang bangunan masjid, terdapat sebuah gedung
yang menjadi tempat karantina kaum cendikiawan dan mujahid ekonom. Sebuah
bangunan yang menjadi pusat reproduksi ide dan gagasan mengenai Ekonomi Syariah
oleh para mahasiswa. Gedung ini juga dinamakan dengan salah satu simbol
kejayaan islam di Spanyol, yakni gedung Cordova. Di gedung inilah, proses
perkuliahan berlangsung, mulai dari mahasiswa Diploma, Strata 1 (S1), maupun
Strata 2 (S2).
Kampus dikenal
sebagai tempat perputaran budaya yang paling dinamis. Karena di dalamnya
terdapat begitu banyak manusia dengan ragam dan asal yang berbeda-beda. Ada
dari Aceh, Padang, Palembang, Balikpapan, Jakarta, Lombok, Makasar, dan kota
lainnya, mereka semua hadir dan bersosial satu sama lain di dunia kampus.
Begitu juga dengan kampus STEI tazkia.
Mahasiswa
yang berkuliah disini, datang dari berbagai perwakilan wilayah di Indonesia,
dari pangkal Sumatera sampai ke ujung pulau Papua, semuanya ada. Tak salah jika
STEI Tazkia juga disebut sebagai miniatur Indonesia.
Letak masjid
Andalusia yang bersebelahan dengan Kampus STEI Tazkia, semakin menguatkan kesan
kejayaan Islam masa silam. Karena pada zaman Rosulullah, selain tempat ibadah,
masjid juga digunakan untuk pendidikan dan majelis ilmu serta pengembangan
masyarakat yang ditandai dengan pendirian Baitul mal. Dari masjid perjuangan
dan penegakkan kalimatullah dimulai.
Wajarlah
jika masjid Andalusia ini mempunyai Visi, “Menjadi Oase Spritual dan Intelektual
Islam yang memberikan pencerahan, kesejukan, dan pemberdayaan serta wawasan
Rahmatan Lil Alamin.” Semoga kejayaan islam yang terpantul pada masjid
Andalusia dan Kampus STEI Tazkia ini, membuat kita bersemangat menyelami
nilai-nilai islam untuk kemudian terejawantah dalam amal yang memberikan
manfaat untuk semesta. Amien.
0 komentar:
Post a Comment