Yup, mungkin para pembaca menduga-duga, kapan ni anak ngobrol
bareng Ipho? Jawabnya, tidak pernah adapun tulisan ini merupakan hasil dari
seminar Sukses Kaya Bahagia (SKB) Masjid Andalusia. Cuma kebetulan yang ngisi
seminarnya adalah Ipho. Ingat ya seminar, bukan ngobrol, karena ngobrol
sifatnya dua arah sedangkan seminar hanya satu arah. Mengapa judulnya disebut
dengan “ngobrol” itulah bedanya. Mendengarkan secara sadar dengan tak sadar.
Ups… hehe terjadi proses dialog di dalamnya.
Tentu sebagin dari kita pernah mendengar sabda yang memiliki arti “
Allah suka Mukmin yang kuat” kuat dalam
kalimat tersebut tentulah memiliki arti yang sangat luas. Kuat dalam arti
segala-galanya. Kuat harta, ilmu, dan sebagainya. Disamping itu kita juga
sering mendengar anjuran agama agar kita terus lebih baik dari hari kemarin.
Dengan kata lain kita sebagai muslim harus mempunyai semangat produktif yang
terus terpelihara. Karena orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin
adalah orang orang yang rugi.
Dalam Sembilan puluh Sembilan nama-nama Allah ada yang dikenal dengan
Allah maha kaya. Dan lazimnya orang yang beragama islam tentu Tuhannya adalah
Allah SWT. maka tumpahkanlah semua yang kita mau dan keinginan ke Tuhan yang
maha Kaya. Karena Dialah satu-satunya Tuhan tempat meminta dan mempunyai
segala-galanya.
Salah satu penyakit bangsa kita bangsa Indonesia adalah kebanyakan
mikir sehingga berujung pada penundaan pekerjaan yang berkepanjangan. Mau
mencoba ini takut salah. Mau mencoba itu taku dicela san sebagainya. Coba kita
pikirkan kembali perjuangan Bung Karno dan Bunga Hatta ketika memproklamirkan
kemerdekaan. Mereka lakukan semua itu tanpa pikir panjang. Jika ada rintangan
di pertengahan jalan mereka selesaikan dalam tempo waktu sesingkat-singkatnya.
Inilah kutipan menarik yang harus selalu kita ingat, “Diselesaikan dalam tempo
waktu yang sesingkat-singkatnya”.
Kita akan suskes jika ada peran doa orang tua di dalamnya. Itulah
alasan mengapa nabi Adam tidak kaya, karena dia tidak ada orang tua dan diapun
bingung mau pulang kampong kemana (just kidding) intinya adalah kita sebagai
anak manusia yang memiliki kedua orang tua harus selalu meminta doa orang tua
kita secara kontinu. Jika mereka jauh di kampong halaman maka susul mereka.
Jika jarak yang memisahkan terlalu jauh dengan kelurgamu, tidak ada alasan
bagimu utnuk tidak berbakti kepada mereka. Kuncinya berbakti kepada orang tua
di tempat perantauanmu. Banyak orangtu-orangtua yang berada disekitarmu. Kau
berbakti pada mereka. Maka Tuhan akan menyampaikan Baktimu kepada orang tua
yang jauh di kampong halaman. Berbakti mengundang rezeki dan durhaka mengundang
petaka.
Dalm sholat, ada yang kita kenal dengan namanya rukun atau bisa
diartikan dengan ritual yang harus dipenuhi agar sahnya suatu pekerjaan. Esensi
rukun itu adalah saling menyamakan dan membantu visi. Semisal sholat Dzuhur si
makmum pasti mengikuti imam. Ketika imam sholat dzuhur maka makmumpun sholat
dzuhur. Tidak ada ceritanya, imam sholat
dzuhur si makmum sholat jenazah. Maka indikator dari kerukunan suatu rumah
tangga bisa dilihat dari kesamaan visi yang berarti juga saling membantu
mendoakan agar visi satu sama lain tercapai. Bersegeralah berbagi doamu dan
ikut mendoakan agar doa orang lain juga terkabul.
Hilangkan dengki dan iri. Fokuskan apa yang kita mau. Kita berdoa
agar menang tapi jangan berdoa agar musuh kita hancur. Boleh menjadi putih,
asal jangan dengan cara menghitamkan orang lain. Ini yang tidak boleh. Kutipan
menarik dari pertemuan ini adalah “sekalipun babi itu dipakaikan jilbab dan
disunat tetap saja hukumnya haram”. Intinya?? Silahkan jawab sendiri.
sumber gambar :
http://www.propertiniaga.com/2013/08/STEI-Tazkia-dan-Masjid-Andalusia-Islamic-Center-Sentul-City.html
0 komentar:
Post a Comment