![]() |
Larry King & Donald Trump |
Mata
Najwa dan Kick Andy adalah beberapa program televisi yang sangat dinanti
pemirsa tanah air. Kemasan acaranya selalu menghadirkan sosok inspiratif dan
juga tokoh nasional. Tik-tok antara pembawa acara dan narasumber sukses
menyingkap informasi yang ingin diketahui publik. Namun jika membicarakan talkshow,
kita harus merujuk Larry King sebagai host kawakan dunia. Ia adalah salah satu
pelopor program bincang-bincang pertelevisian.
Program
“Larry King Live” yang dibawakannya, disiarkan secara langsung oleh CNN, salah
satu stasiun TV internasional Amerika, dan dinanti oleh penonton dari seluruh
penjuru dunia. Episode perdana ditayangkan sejak tahun 1985 hingga tahun 2010. Durasi
waktu yang cukup panjang bukan? 25 tahun. Wow!
Wajar
bila dirinya berhasil mencatatkan acara Larry King Show dalam rekor dunia sebagai
program dengan pembawa acara terlama dan jam tayang yang tidak berubah. Acara
ini menjadi program CNN yang paling banyak ditonton. Ratingnya tinggi dengan jangkauan
permisa lintas negara. Jarang ada program yang bertahan lama, jika tidak
benar-benar berkualitas.
Selama
perjalanan karirnya, tak kurang dari 50 ribu publik figure yang berhasil
diwawancara. Mulai dari Presiden, Selebriti dan Tokoh-Tokoh papan atas. Sebut
saja Bill Gates, Stephen Hawking, Mike Tyson, Michael Jackson, Donald Trump, Vladimir
Putin, Muammar Qadafi dll.
Tentunya
ada beberapa tips komunikasi khusus yang dia gunakan, sehingga membuatnya eksis
dalam waktu yang cukup panjang. Kepiawaiannya dalam bertanya membuat narasumber
tidak sungkan-sungkan bercerita. Ia pandai menghadirkan dialog interaktif
dengan bahasan yang renyah. Dia mampu mengulik sisi-sisi tersembuyi dari bintang
tamu yang jarang diketahui publik. Cerita tersebut tentu tidak mengalir dengan
sendirinya tanpa dipantik lewat pendekatan komunikasi yang pas.
Setidaknya
ada beberapa tips Larry King dalam berkomunikasi yang kudapat dari bukunya
berjudul Seni Berbicara. Kiat ini bisa kita gunakan dalam membangun percakapan
sehari-hari. Atau sekedar merajut keintiman dalam pergaulan.
![]() |
Nelson Mandela sebagai Bintang Tamu |
“Orang
yang diajak bicara akan menikmati percakapan, ketika dia tahu anda juga
menikmatinya,” ucap Larry King. Nah, inilah pesan pertama. Sebagai seorang
komunikator, kita harus nyaman terlebih dahulu dengan pembawaan personal kita.
Dalam artian, pembicaraan yang kita lontarkan berada dalam kontrol kita
sepenuhnya. Jujur terhadap diri sendiri. Mengalirkan kenyamanan sepenuhnya
dalam tutur dan sikap.
Bertemu
orang baru, lalu mengajaknya bercakap-cakap memang sesuatu yang mendebarkan.
Sepele tapi ngeuri-ngeuri sedap.
Percakapan demikian jarang berlangsung lama. Tugas perdana yang harus kita atasi adalah
memecahkan kebekuan. Harus ada yang berinisiatif untuk mendobrak kebuntuan. Nah,
pada kondisi ini bukalah dengan pertanyaan yang tidak menghasilkan jawaban
ya/tidak. Pertanyaan jenis tersebut adalah kalimat yang membunuh percakapan.
Saking pentingnya, cara kita mengajukan pertanyaan adalah rahasia keberhasilan
percakapan menurut Larry King.
Kita
harus memiliki naluri bertanya dan memiliki sensitivitas untuk menalar hal-hal
terkait dengan lawan bicara. Lontarkanlah kalimat tanya yang tidak sekedar
menghasilkan satu kata. Buatlah lawan bicara bercerita, setidaknya dalam satu
bait penjelasan. Rumusnya, makin terbuka seseorang, makin besar potensi untuk
merajut kedekatan. Tandanya dia mulai nyaman bos!
Setelah
dia bercerita, dengarkanlah dengan seksama. Hidupkan antusias. Tunjukkan gestur
tubuh yang menunjukkan ketertarikan. Mainkan kontak mata. Balaslah dengan
respon bersahabat. Pancinglah dengan pertanyaan yang tarkait. Pembicara yang
baik adalah pendengar yang baik. Poinnya, orang-orang selalu senang diajak
bicara tentang diri mereka. Jadi, bicaralah tentang mereka, maka mereka akan
memperhatikan anda.
Selain
itu, perlu kita ingat baik-baik, mayoritas orang yang anda ajak bicara seratus
kali lebih mementingkan diri mereka sendiri dibanding lawan bicaranya. Betul
ungkapan Maslow, eksistensi adalah hal penting yang masuk dalam deretan
kebutuhan manusia. Semua orang butuh pengakuan. Mendengar adalah cara sederhana
memberikan pengakuan terhadap manusia.
Baca juga: Berpikir & Berjiwa Besar Ala David J. Schwartz
0 komentar:
Post a Comment