Monday, 10 August 2015

Sosok Pemacu itu Bernama Lalu


Akhir akhir ini, saya keranjingan baca tulisan Lalu. By te way, "Lalu" itu nama orang yah. Dia adalah blogger traveller. Membaca tulisannya, membuat saya semangat berbagi pengalaman melalui tulisan. Tak puas rasanya, jika tak menuntaskan seluruh isi blognya. Melahap paragraf demi paragraf  serta beralih dari judul satu ke judul yang lain. Dalam benak saya, muncul hasrat untuk mempelajari gaya kepenulisannya. Saya terpikat dengan caranya bertutur. 


Malam ini saya memutuskan untuk mendalami tulisan genre yang digunakannya. Walaupun sebenarnya tidak akan cukup mempelajarinya dalam waktu semalam. Toh jarak kilo-an meter dimulai dari langkah-langkah kecil bukan?

Setiap orang mempunyai kisah masing-masing. Namun hanya segelintir orang yang mampu mengikatnya dalam tulisan dan menceritakannya dengan baik. Lalu, salah satu penutur ulung yang saya kenal.

Dia seorang pemuda asal Lombok yang berkuliah di Malang. Sudah pernah membuat buku dengan judul travelicious Lombok. Kalau tak salah buku itu terbit pada tahun 2011. Usut-punya usut, dalam buku tersebut, terselip alasan menulis buku demi memperkenalkan tanah kelahirannya, Lombok. Benar-benar niat yang mulia. Luar biasa so good pijakan sikapnya. 

Tak terasa, waktu sudah menunjukkan jam 23.18. Tanpa sadar, saya sudah tenggelam begitu jauh dalam pesan-pesan perjalanan yang disampaikan dalam tulisannya. barangkali kalian juga ingin berkunjung di kediamannya. Setapak Aksara, itulah blog yang menjadi rumah bagi percikan-percikan perjalannya.

Membaca tulisannya, memantik saya untuk sesegera mungkin mengikat pengalaman hidup yang didapat ke dalam tulisan. Jadilah, malam ini, walaupun sudah larut, saya paksakan untuk menekurinya sekalipun hanya sedikit. Karena terkadang kebiasaan yang baik juga harus dipaksakan agar mengakar dalam diri.

Setelah saya telisik dari pengalaman masa lalu, nampaknya baru kali ini saya menghabiskan waktu berlama-lama membaca sebuah blog. Yup, Setapak Aksara menempati rating pertama dalam pahatan rekor bacaan blog. Saya beruntung, tulisannya tak hanya menjawab kehausan akan perjalanan, tapi juga menawarkan makna-makna kehidupan sebagai saripatinya. Salam kenal, Lalu...

0 komentar:

Post a Comment