Tulisan ini saya kutip dari seorang Khotib sholat
jum’at masjid Andalusia Islamic Center, Sentul city. Kebetulan saat itu yang
menjadi Khotibnya adalah salah satu dosen di Kampus STEI Tazkia. Namanya Bapak
Yulizar D. Sanrego. Tema yang beliau sampaikan saat itu berkaitan dengan
sholat. Beliau seakan kembali menyentakkan kesadaran kita selama ini dalam
memaknai sholat. Sebatas ritual sematakah? Atau lebih dari itu. Lalu apa dampak
dari sholat yang kita lakukan dalam kehidupan yang kita jalani.
Tanda keberhasilan sholat seseorang itu bisa
dilihat bagaimana hubungannya dengan Allah dan manusia setelah sholat yang ia
lakukan. Apakah semakin baik atau mungkin semakin buruk. Perintah dalam sholat
memakai kata ‘iqomu..’ yang artinya dirikanlah. Dengan kata lain perintah
tersebut tidak hanya menggugurkan kewajiabn sholat secara ritual semata. Tetapi
lebih dari itu bahwa sholat juga harus memberikan dampak dalam kehidupan yang
nyata. Sehingga menjadi kaharusana bagi kita untuk memehami bacaaan dalam
sholat untuk kemudian mengamalkannya dalam praktek kehidupan sehari-hari.
Mendirikan
sholat secara tak langsung menuntut kita kita untuk mengamalkan nilai-nilai
yang terkandung didalamnya. Semisal, didalam sholat ada bacaan “Inna Sholati
Wanusuki Wamahyaya Wamamati Lillahi Robbil 'aalamiin” yang artinya, Sesungguhnya..Sholatku,
Ibadahku, hidupku, dan Matiku hanya Untuk Allah. Jika kita sadar dan faham
secara utuh tentang apa yang kita ucapkan, tentu kita tidak akan ada ruang
untuk mengabaikan perintah Allah dalam
menjalai urusan dunia. Dalam hal ini bisa kita lihat dari transaksi jual beli.
Dalam Al-Qur’an diajarkan untuk tidak memakai system riba atau bunga. Lalu
bagaimana dengan realita yang terjadi di kehidupan sehari-hari?
Ada juga
kalimat ”Iyyakana'budu wa iyya kanasta'in” Kepada Engkaulah kami
beribadah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan). Ketika kita
meminta pertolongan kepada Allah maka seharusnya kita harus patuh terhadap apa
yang Allah perintahkan kepada kita. Dan segala sesuatu yang dipertintahkan
Allah telah disampaikan melalui Al-Qur’an dan hadits. So… sangat lucu, ketika
kita telah diberitahu pemecahan masalah sesuatu yang kita minta, namun kita
tidak menggubrisnya. Dan inilah yang dimaksud dengan orang sholat namun ia
lalai dengan sholatnya.
Adapun salah
satu pengertian lalai dalam sholat yakni, ketika kita tidak faham terhadap apa
yang kita ucapkan dalam sholat. Sehingga hampri tak ada bedanya Ibadah sholat
dengan aktifitas-aktifitas kita yang lainnya. “Mendirikan” tentu ada proses
penyatuan nilai-nilai yang terkandung dalam sholat ke dalam diri kita. Dengan kata
lain, jika kita telah secara sadar dan faham makna bacaan sholat. Maka dengan
sindirinya Sholat yang kita lakukan akan menghindarkan kita dari perbuatan ‘Keji
dan Munkar’. Wallahua’lamu Bisshowab
0 komentar:
Post a Comment