Sunday 17 November 2013

Sholat Tanpa Kesadaran

Tulisan ini saya kutip dari seorang Khotib sholat jum’at masjid Andalusia Islamic Center, Sentul city. Kebetulan saat itu yang menjadi Khotibnya adalah salah satu dosen di Kampus STEI Tazkia. Namanya Bapak Yulizar D. Sanrego. Tema yang beliau sampaikan saat itu berkaitan dengan sholat. Beliau seakan kembali menyentakkan kesadaran kita selama ini dalam memaknai sholat. Sebatas ritual sematakah? Atau lebih dari itu. Lalu apa dampak dari sholat yang kita lakukan dalam kehidupan yang kita jalani.

Tanda keberhasilan sholat seseorang itu bisa dilihat bagaimana hubungannya dengan Allah dan manusia setelah sholat yang ia lakukan. Apakah semakin baik atau mungkin semakin buruk. Perintah dalam sholat memakai kata ‘iqomu..’ yang artinya dirikanlah. Dengan kata lain perintah tersebut tidak hanya menggugurkan kewajiabn sholat secara ritual semata. Tetapi lebih dari itu bahwa sholat juga harus memberikan dampak dalam kehidupan yang nyata. Sehingga menjadi kaharusana bagi kita untuk memehami bacaaan dalam sholat untuk kemudian mengamalkannya dalam praktek kehidupan sehari-hari. 

Mendirikan sholat secara tak langsung menuntut kita kita untuk mengamalkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Semisal, didalam sholat ada bacaan “Inna Sholati Wanusuki Wamahyaya Wamamati Lillahi Robbil 'aalamiin”  yang artinya, Sesungguhnya..Sholatku, Ibadahku, hidupku, dan Matiku hanya Untuk Allah. Jika kita sadar dan faham secara utuh tentang apa yang kita ucapkan, tentu kita tidak akan ada ruang untuk mengabaikan  perintah Allah dalam menjalai urusan dunia. Dalam hal ini bisa kita lihat dari transaksi jual beli. Dalam Al-Qur’an diajarkan untuk tidak memakai system riba atau bunga. Lalu bagaimana dengan realita yang terjadi di kehidupan sehari-hari?

Ada juga kalimat ”Iyyakana'budu wa iyya kanasta'in” Kepada Engkaulah kami beribadah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan). Ketika kita meminta pertolongan kepada Allah maka seharusnya kita harus patuh terhadap apa yang Allah perintahkan kepada kita. Dan segala sesuatu yang dipertintahkan Allah telah disampaikan melalui Al-Qur’an dan hadits. So… sangat lucu, ketika kita telah diberitahu pemecahan masalah sesuatu yang kita minta, namun kita tidak menggubrisnya. Dan inilah yang dimaksud dengan orang sholat namun ia lalai dengan sholatnya.

Adapun salah satu pengertian lalai dalam sholat yakni, ketika kita tidak faham terhadap apa yang kita ucapkan dalam sholat. Sehingga hampri tak ada bedanya Ibadah sholat dengan aktifitas-aktifitas kita yang lainnya. “Mendirikan” tentu ada proses penyatuan nilai-nilai yang terkandung dalam sholat ke dalam diri kita. Dengan kata lain, jika kita telah secara sadar dan faham makna bacaan sholat. Maka dengan sindirinya Sholat yang kita lakukan akan menghindarkan kita dari perbuatan ‘Keji dan Munkar’. Wallahua’lamu Bisshowab




0 komentar:

Post a Comment