Selama ini kita sering terjebak oleh sebuah kalimat, bahwa tidak
boleh menyebut nama Tuhan ketika berada di kamar mandi. Sehingga hal ini
memberikan kesempatan yang bagus untuk iblis dan kolononi-koloninya untuk
membangun singgasana di kamar mandi. Yang mengelitik dari peristiwa tersebut.
Bagi mereka yang sudah biasa bersyukur atas setiap kenikmatan yang dia terima,
tentu secara spontan, pikiran dan perasaannya akan segera bermuara kepada Yang
Maha Pemberi segala-galanya. Kepada siapa hendak kita sampaikan rasa terima kasih kita
atas setiap tetes air kencing yang telah dengan lancar kita keluarkan tanpa
hambatan?
Coba kita bayangkan, apakah
nabi idris pernah sekolah sebelumnya ketika menemukan mesin jahit? “Apakah Nabi
Nuh pernah sekolah ketika Beliau mampu membuat kapal yang super megah dari segala
mega karya yang ada pada zamannya?”
“Apakah Isa, Muhammada, Budha, Musa, Darwin, Averoes pernah kuliah
sebelumnya sehingga mereka menjadi orang yang diperhitungkan karena keistimewaannya?” Ternyata tidak. Artinya kita jangan pernah mengingkari kehadiran
Tuhan di dalam segala hal. Peran serta otak kita hingga bisa berfikir itu
karena karya siapa? kaki yang bisa melangkah, hidung yang bisa mencium, telinga
yang bisa mendengar, jantung yang memompa darah sehingga terus mengalir ke
seluruh bagian anggota tubuh, teman-temen kita, musuh-musuh kita, semua karya
siapa? Jika kita tidak memanfaatkannya dengan benar apa bedanya dengan istilah
bahwa kita telah mengingkari atau bahkan kita telah mengusir keberadaan Tuhan.
0 komentar:
Post a Comment