Tuesday, 9 September 2014

Antara Aku, WC & Singgasana Iblis


Selama ini kita sering terjebak oleh sebuah kalimat, bahwa tidak boleh menyebut nama Tuhan ketika berada di kamar mandi. Sehingga hal ini memberikan kesempatan yang bagus untuk iblis dan kolononi-koloninya untuk membangun singgasana di kamar mandi. Yang mengelitik dari peristiwa tersebut. Bagi mereka yang sudah biasa bersyukur atas setiap kenikmatan yang dia terima, tentu secara spontan, pikiran dan perasaannya akan segera bermuara kepada Yang Maha Pemberi segala-galanya. Kepada siapa hendak kita sampaikan rasa terima kasih kita atas setiap tetes air kencing yang telah dengan lancar kita keluarkan tanpa hambatan?


Coba kita bayangkan, apakah nabi idris pernah sekolah sebelumnya ketika menemukan mesin jahit? “Apakah Nabi Nuh pernah sekolah ketika Beliau mampu membuat kapal yang super megah dari segala mega karya yang ada pada zamannya?”


“Apakah Isa, Muhammada, Budha, Musa, Darwin, Averoes pernah kuliah sebelumnya sehingga mereka menjadi orang yang diperhitungkan karena keistimewaannya?” Ternyata tidak. Artinya kita jangan pernah mengingkari kehadiran Tuhan di dalam segala hal. Peran serta otak kita hingga bisa berfikir itu karena karya siapa? kaki yang bisa melangkah, hidung yang bisa mencium, telinga yang bisa mendengar, jantung yang memompa darah sehingga terus mengalir ke seluruh bagian anggota tubuh, teman-temen kita, musuh-musuh kita, semua karya siapa? Jika kita tidak memanfaatkannya dengan benar apa bedanya dengan istilah bahwa kita telah mengingkari atau bahkan kita telah mengusir keberadaan Tuhan.

0 komentar:

Post a Comment